Warung Kecil Harni yang Kini Tak Pernah Sepi, Kisah Perubahan dari Program ZMART BAZNAS
Di sebuah sudut kampung yang teduh, ada sebuah warung kecil yang kini tak pernah sepi pengunjung. Rak-raknya tertata lebih rapi, dagangannya lebih beragam, dan senyum pemiliknya—Harni—selalu siap menyapa siapa saja yang datang. Namun, perubahan itu tidak terjadi begitu saja. Di baliknya, ada kerja keras seorang perempuan ulet, serta dukungan besar dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) melalui program pemberdayaan ekonomi ZMART.
Sebelum mengenal ZMART, usaha Ibu Harni berjalan seadanya. Warung kecil yang ia kelola bersama suaminya hanya memberikan keuntungan pas-pasan, sering kali tidak menentu dari hari ke hari. Dengan modal terbatas dan pengetahuan berdagang yang masih sederhana, Harni sempat merasa sulit untuk membawa usahanya naik kelas. “Kadang dapat, kadang tidak. Yang penting bisa bertahan,” begitu ia menggambarkan hari-hari sebelum pendampingan.
Semua berubah ketika ia menjadi salah satu penerima manfaat program ZMART BAZNAS, sebuah program pemberdayaan yang menyasar para pelaku usaha mikro agar mampu berkembang secara mandiri dan berkelanjutan. Harni mendapatkan bukan hanya tambahan modal, tetapi juga pendampingan intensif dan pelatihan—mulai dari tata kelola warung, strategi penataan barang, hingga teknik mengatur keuangan sederhana.
Hasilnya mulai tampak perlahan. Warung yang dulunya sederhana kini lebih tertata, jumlah produk bertambah, dan yang paling penting, Harni semakin percaya diri dalam mengelola usahanya. “Saya jadi tahu cara menata barang yang bikin orang lebih tertarik. Juga belajar mencatat pemasukan dan pengeluaran,” ceritanya.
Pendampingan ZMART membuat Harni tidak hanya menjadi pedagang, tetapi juga seorang pengelola usaha yang memahami arah bisnisnya. Pelan-pelan, warungnya mulai ramai. Pelanggan datang lebih sering karena barang lebih lengkap dan pelayanan lebih baik. Omzetnya meningkat signifikan—kini rata-rata mencapai Rp300.000 per hari, sebuah capaian yang dulu hanya menjadi angan-angan.
Lebih dari itu, Harni kini mampu membantu suaminya memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Ada rasa bangga yang ia simpan rapat dalam hatinya setiap kali melihat warungnya ramai dan buku catatannya penuh angka pemasukan. Dukungan ZMART membuatnya menyadari bahwa ia punya potensi besar untuk berkembang, asalkan ada pendampingan yang tepat.
Program ZMART sendiri merupakan salah satu bentuk komitmen BAZNAS dalam menguatkan sektor ekonomi umat melalui pemberdayaan pelaku usaha kecil. Pendampingan tidak berhenti pada pemberian modal, tetapi terus berlanjut hingga para pelaku usaha benar-benar mandiri. Kisah Harni adalah salah satu bukti nyata bahwa zakat yang dikelola profesional mampu menjadi instrumen perubahan sosial-ekonomi yang signifikan.
Kini, Ibu Harni sering menjadi inspirasi bagi tetangga dan pedagang lain di sekitarnya. Ia membuktikan bahwa perubahan bukanlah mimpi—asal ada kemauan kuat, usaha tanpa henti, serta dukungan yang tepat. Warung kecil itu bukan lagi sekadar tempat berjualan, tetapi simbol perjuangan dan harapan baru yang tumbuh dari kolaborasi antara masyarakat dan BAZNAS.