Diposting Kamis, 27 November 2025
Oleh: Humas BAZNAS
Dari Aplikasi hingga Aroma Kopi: Wajah Baru Pemberdayaan Mustahik di Rakernis IT BAZNAS RI

Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, mendadak terasa lebih hangat dari biasanya. Bukan hanya karena ramainya peserta Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Transformasi Digital dan Zakat Tech yang berlangsung pada 26–27 November 2025, tetapi juga karena hadirnya energi baru dari para mustahik yang tampil percaya diri di hadapan ratusan tamu. Mereka datang bukan sebagai penerima bantuan, melainkan sebagai pelaku usaha yang unjuk gigi lewat produk unggulan binaan BAZNAS RI.

Di area pameran, deretan booth teknologi dari 21 lembaga pengelola zakat menjadi bukti pesatnya inovasi digital dalam dunia filantropi. Namun perhatian peserta berkali-kali tertuju pada aroma kopi yang menyeruak dari sudut ruangan—booth ZCoffee, salah satu program pemberdayaan yang tengah naik daun.

Dari Mustahik untuk Indonesia: ZCoffee dan ZChicken Jadi Primadona

Sejak pagi, barista mustahik binaan BAZNAS tampak sibuk meracik pesanan. Tangan mereka lincah, senyum mereka hangat. Tidak butuh waktu lama hingga antrean mulai mengular. Pada hari pertama saja, ZCoffee mencatat penjualan lebih dari 250 cup, angka yang membanggakan untuk sebuah kegiatan internal teknis.

Tak jauh dari sana, aroma gurih ZChicken—unit usaha kuliner binaan BAZNAS—juga ikut menggugah selera. Berbagai produk snack UMKM mustahik lainnya menambah warna bazar, menghadirkan pengalaman yang berbeda dalam kegiatan yang biasanya dipenuhi diskusi seputar sistem, aplikasi, dan data layanan zakat.

Bagi para mustahik, kegiatan ini bukan sekadar kesempatan berdagang. Ini adalah panggung resmi yang memperkenalkan mereka kepada jaringan luas BAZNAS, mitra lembaga zakat, dan masyarakat umum—sebuah dorongan penting untuk pertumbuhan usaha mereka.

Sinergi Pemberdayaan: Ketika Teknologi Bertemu Kemandirian Ekonomi

Rakernis IT tahun ini menandai bagaimana BAZNAS RI tidak hanya fokus pada transformasi digital, tetapi juga pada transformasi kehidupan mustahik. Kehadiran booth pemberdayaan seperti ZCoffee dan ZChicken menjadi simbol bahwa teknologi dan kemanusiaan dapat berjalan berdampingan.

Di tengah pembahasan sistem berbasis data, integrasi layanan, dan inovasi aplikasi zakat, BAZNAS menghadirkan bukti nyata bagaimana teknologi dapat mempercepat perbaikan ekonomi masyarakat. Para peserta dari berbagai BAZNAS daerah melihat langsung dampak program pemberdayaan yang selama ini digerakkan di berbagai wilayah. Banyak di antara mereka berdiskusi, berkonsultasi, hingga merencanakan kolaborasi lanjutan untuk memperkuat program yang sama di daerah masing-masing.

Booth pemberdayaan bukan hanya tempat jual beli, tetapi juga ruang belajar dan inspirasi. Dalam dua hari itu, para mustahik mendapat pengalaman berharga: melayani pelanggan, mempresentasikan produk, memahami preferensi pasar, hingga belajar cara memanfaatkan momentum pameran untuk meningkatkan pendapatan.

Syiar Program Pemberdayaan yang Nyata dan Terukur

Pameran dalam Rakernis IT tidak hanya memberi ruang bagi inovasi digital, tetapi juga menjadi sarana syiar program pemberdayaan BAZNAS kepada seluruh stakeholder yang hadir. Setiap transaksi, setiap gelas kopi, setiap senyum pelanggan, menjadi bagian dari cerita besar tentang bagaimana zakat dapat mengubah hidup seseorang.

BAZNAS RI menunjukkan komitmennya: pemberdayaan bukan hanya tentang memberikan modal atau pelatihan, tetapi menciptakan ekosistem yang memungkinkan mustahik tumbuh mandiri. Melalui ajang-ajang strategis seperti ini, para mustahik diperkenalkan langsung kepada pasar yang lebih luas dan profesional.

Bazar yang Menyatukan: Kolaborasi, Silaturahmi, dan Masa Depan Pemberdayaan

Secara keseluruhan, bazar Rakernis IT 2025 menjadi ajang yang lebih dari sekadar pameran produk. Ia menjadi ruang kolaborasi antara BAZNAS pusat dan daerah, menjadi titik temu gagasan dalam mengembangkan skema pemberdayaan yang lebih masif dan terstruktur, sekaligus menjadi jembatan silaturahmi antara para pelaksana program dan penerima manfaat.

Ratusan peserta Rakernis pulang dengan membawa oleh-oleh: tidak hanya snack atau kopi, tetapi juga semangat baru untuk meneguhkan peran zakat sebagai motor penggerak kemandirian ekonomi umat.

Dan bagi para mustahik, dua hari ini mungkin hanya permulaan. Dari booth kecil di Asrama Haji Pondok Gede, harapan besar untuk masa depan mulai terbangun—harapan yang disulut oleh peran BAZNAS dalam memastikan bahwa setiap rupiah zakat benar-benar menjadi kekuatan yang memuliakan.